Pemprov Jabar telah mengusulkan empat calon Pahlawan Nasional yakni Inggit Garnasih, K.H. Ma'mun Nawawi, K.H. Sholeh Iskandar, dan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.
Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jabar, Prof Reiza D. Dienaputra mengungkapkan, pengajuan gelar Pahlawan Nasional ini berjenjang dari kabupaten/kota ke provinsi dan dikaji oleh TP2GD. Hasilnya kajiannya itu kemudian diserahkan ke gubernur dan saat ini sudah diserahkan ke Kementrian Sosial (Kemensos).
"Di Kemensos, dikaji lagi TP2GP (Pusat), jadi sekarang menunggu kajian. Hasilnya, dikembalikan ke Mensos dan ke Dewan Gelar baru diajukan ke Presiden, biasanya 4 sampai 5 nama. Biasanya keputusan di akhir Oktober atau awal November dan penyematan di 10 november," kata Reiza pada Rabu (5/4).
Meski begitu, TP2GP maupun Dewan Gelar bisa menolak usulan empat calon Pahlawan Nasional asal Jabar itu. Sebab, sejauh ini belum ada daerah yang berhasil mendapatkan lebih dari satu gelar Pahlawan Nasional.
"Penolakan memang bisa terjadi di TP2GP atau Dewan Gelar. Memang berbagai kemungkinan bisa terjadi. Mudah-mudahan Jabar bikin sejarah lebih daru satu," ucapnya.
Saat disinggung siapa yang paling berpeluang untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, Reiza tidak bisa berasumsi lebih jauh. Akan tetapi, jika dilihat dari proses yang paling berpeluang yakni Inggit Garnasih dan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.
"Kalau lihat dari proses, Mochtar dan Inggit punya peluang kuat tapi tidak berarti dua lainnya tidak mungkin. Karena Mochtar sudah diusulkan dari tahun dan diminta diajukan kembali. Sementara Inggit yang meminta Ibu Megawati, jadi secara tidak langsung ada dorongan," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved