DPRD Jabar menilai terobosan yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang memastikan vaksin gotong royong diberikan gratis kepada pekerja yang dilakukan oleh perusahaan. Akan tetapi, biaya vaksin gotong royong akan dibebankan kepada oleh perusahaan.
Anggota Komisi I DPRD Jabar, Haru Suandharu memaparkan, keputusan vaksin gotong royong terhadap para pekerja menjadi terobosan positif. Menurutnya, semua pihak perlu memahami karena negara juga memiliki keterbatasan.
"Kita sama-sama, tidak hanya perusahaan tempat pekerja berada, tetapi perlu juga subsidi silang kepada para pengusaha sukses yang besar-besar," paparnya, Rabu (17/3).
Vaksin kepada para pekerja, lanjut Haru, dapat direalisasikan melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Sehingga, para pekerja maupun masyarakat yang kurang mampu dapat terbantu dengan vaksin gotong royong.
"Kemudian bisa cepat produksi vaksin dalam negeri. Saya kira akan positif dan sangat baik. Kita doakan vaksin buatan Indonesia segera selesai," lanjutnya.
Meski begitu, vaksin yang berasal dari luar negeri tidak tahu keefektivitasan terhadap masyarakat Indonesia, bahkan kini muncul virus corono varian baru seperti, B117 dan N439K. Hal tersebut menunjukkan, virus tersebut terus berkembang atau mutasi sehingga memerlukan vaksin yang berbeda.
"Ini ceritanya masih panjang, dan kita harus setuju dengan Pak Menteri untuk bersama-sama. Akan tetapi bebannya juga dibagi bersama-sama," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved