RMOLJabar. Salah satu kandidat Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Vijaya Fitriyasa dikecam pernyataannya. Pasalnya, Vijaya menuding Komjen Pol Mochamad Iriawan (kandidat Ketum PSSI) bernegosiasi dengan kartel supaya terpilih menjadi ketua umum PSSI.
Kecaman itu datang dari para tokoh Jawa Barat. Mereka kecewa kepada Vijaya setelah memberikan pernyataan tersebut di acara Mata Najwa yang disiarkan salah satu televisi swasta bertajuk "PSSI Buat Apa?". Bahkan video tersebut pun menjadi viral di youtube dan media sosial.
Seperti halnya yang diungkapkan Mugi Sudjana, salah seorang tokoh Jabar. Dikatakannya, ia merasa tersinggung dengan pernyataaan Vijaya yang tanpa dasar dan menuding M.Iriawan (Iwan Bule) terkait dengan kartel.
"Kami sebagai warga Jawa Barat turut tersinggung, karena bapak M. iriawan ini didukung oleh masyarakat Jawa Barat, khususnya saya dan teman-teman. Jadi saya minta Pak Vijaya mempertanggung jawabkan masalah statement nya, inikan sangat bahaya yang belum tentu betul (masih dugaan)" jelas Mugi kepada wartawan, Kamis (31/10).
Menurutnya, pernyataan Vijaya yang tanpa dasar telah mengundang kemarahan masyarakat Jawa Barat.
"Dia (Vijaya) harus mempertanggung jawabkan itu. Kalau memang bersaing ya bersaing yang bener lah jangan menjelekan orang. Dia harus mempertanggung jawabkan pembicaraannya. Kalau tidak benar saya akan tuntut," tegasnya.
Hal senada diungkapkan Nyoman Adi Fery, salah seorang tokoh masyarakat. Diungkapkannya, dirinya merasa tersinggung dengan pernyataan Vijaya yang menuduh M.Iriawan berkolaborasi dengan kartel dalam pemilihan ketua PSSI.
"Dengan adanya tayangan di Mata Najwa, kita merasa tersinggung karena seolah-olah Pak Iwan Bule itu menghalalkan segala cara. Ini seolah-olah ingin melemahkan, ingin membunuh karakter dan disinikan ada konsekuensi hukumnya," kata pengacara kondang ini.
Dia menyebut, pernyataan itu sebuah fitnah, apalagi tanpa didukung oleh bukti.
"Disini kan dia hanya mengatakan sepihak dan itu masuk dalam unsur pencemaran nama baik, fitnah di media masa, itu bisa melanggar undang undang IT, artinya mendistribusikan sesuatu yang diduga kemungkinan belum terjadi atau tanpa dasar," ucapnya.
Oleh karena itu, ia menduga salah satu kandidat PSSI ingin merusak kredibilitas Iriawan.
"Kalau Pak Iwan merasa dirugikan saya rasa tidak ada salahnya melakukan upaya hukum, karena ini sudah injuri time, treck record seorang calon itu harus betul-betul memiliki kepercayaan kepada masyarakat untuk meraih kursi ketua umum, treck record yang dijaga selama ini kok tiba-tiba ada yang menuduh atau menduga adanya cara-cara yang menghalalkan berbagai cara untuk merusak kredibilitas seorang Iwan Bule," paparnya.
Dalam pandangan yang tidak jauh berbeda, Guru Besar Ilmu Hukum IPDN Prof Juanda menyatakan jika pernyataan yang tidak didukung oleh bukti yang dapat dipertanggung jawabkan maka dapat berisiko dan berakibat hukum.
"Kalau suatu pernyataan atas dugaan atau asumsi-asumsi belaka dan tanpa didukung alat bukti yang akurat dan tidak bisa dipertanggung jawabkan itu sangat disayangkan. Apalagi sudah tersebar ke publik sehingga yang bersangkutan dianggap merugikannya. Dalam hal ini Pak Iriawan merasa dirugikan, maka dapat menempuh jalur hukum. Jadi itu salah satu resiko yang terkait dengan pernyataan Pak Vijaya, jika tidak benar benar memiliki bukti yang kuat secara hukum," katanya. [gan]
© Copyright 2024, All Rights Reserved