Beredar kabar seorang pasien berjenis kelamin wanita di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tidak jujur menjelaskan tentang penyakit yang dideritanya, sehingga ia dirawat di ruang biasa.
Ketidakjujuran pasien dengan tidak mengutarakan riwayat perjalanan sebelumnya. Setelah yang bersangkutan diperiksa lebih lanjut oleh dokter rumah sakit, baru pasien menceritakan semuanya.
Pihak RSUD Cideres langsung mengambil langkah rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi dini Covid-19, dan hasil pasien itu ialah reaktif.
Sehingga, pasien tersebut oleh pihak rumah sakit langsung diisolasi ke ruangan sesuai dengan Protap Covid-19. Padahal beberapa hari sebelumnya, ia dirawat di ruang biasa dengan keluhan penyakit sesak napas.
Hal itu disampaikan Kabid Pelayanan dan Perawatan RSUD Cideres, dr. Egga Bramasta Akidapi, ketika diminta tanggapanya terkait viralnya kabar di medsos, mengenai para perawat di rumah sakit setempat diisolasi menyusul ketidakterbukaan pasien yang diduga terpapar Covid-19.
Egga membantah kabar mengenai adanya isolasi para perawat maupun tenaga medis yang terpapar Covid-19 dari seorang pasien yang tidak jujur mengungkapkan penyakitnya.
"Informasi perawat atau tenaga medis diisolasi itu tidak benar ya," ujar Egga kepada Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (22/5).
Ia mengatajan, hasil rapid test pasien ini akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swab atau PCR yang kini akan segera diajukan ke Labkesda Provinsi Jawa Barat.
"Kalau misal hasil swab pasien itu positif, baru kita akan melakukan tracking dan isolasi terhadap perawat yang pernah kontak denganya. Kalau negatif berarti kita aman, tidak diperlukan tindak lanjut lainnya," ucapnya.
Egga menambahkan, pasien warga Majalengka itupun baru berkata jujur, kalau ia sebelumnya pernah berada di zona merah yaitu Bandung.
"Sampai detik ini saya bersumpah belum menerima hasil swab itu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera turun, dan hasilnya negatif," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved